Stop Menakut-nakuti Anak, Inilah Dampak Negatifnya!

“Ayo masuk, jangan main di luar lagi, nanti ditangkap polisi loh.”
“Jangan main di kamar gelap-gelap, ihh nanti ada hantu loh.”
“Kamu kalau ga mau dengerin Mama nanti disuntik sama dokter yah.”

Familiar ga Moms dengan kalimat-kalimat ini? Saat ingin membuat anak menuruti permintaan atau aturan dari orang tuanya, terkadang sebagian dari orang tua akan mengucapkan kalimat-kalimat semacam ini. Tujuannya? Menakuti anak agar anak kemudian nurut sama orang tuanya.

Namun, apa benar cara ini efektif? Ternyata tidak yah, Moms. Orang tua sangat tidak disarankan untuk menakut-nakuti anaknya. Dikutip dari parenting.orami.co.id, seorang profesor psikologi dari University of Notre Dame, Darcia Narvaez Ph.D., mengatakan bahwa dampak menakuti anak ternyata bisa sangat traumatis dan memberi pengaruh negatif pada perkembangan kepribadian serta psikologisnya hingga ia dewasa nanti.

Selain itu, menakut-nakuti anak bahkan juga bisa menyebabkan gangguan kesehatan mental pada anak seperti post-traumatic stress disorder, serangan panik, hingga gangguan kecemasan. Berbagai dampak negatif yang timbul dari terlalu sering menakuti anak adalah :
❣️kepercayaan diri yang rendah pada anak
❣️anak menjadi penakut dan selalu ragu-ragu
❣️anak akan sering mengalami mimpi buruk, cemas dan khawatir
❣️menjadi kurang berinisiatif
❣️tidak berani menghadapi masalah
❣️cenderung selalu bergantung pada orang tuanya / orang lain
❣️ketakutan tersebut berkembang menjadi fobia pada anak.

Ga mau kan Moms kalau hal-hal negatif ini dialami oleh anak kita kelak? Jadi, stop menakut-nakuti anak yah, Moms 🙂

@valentcindy

You may also like

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *